2.1 Pengertian Pembangunan Daerah
Pembangunan adalah suatu proses
dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada tingkat yang lebih tinggi.
Pembangunan daerah merupakan penjabaran dari pembangunan nasional dalam rangka
pencapaian sasaran pembangunan yang di sesuaikan dengan potensi, aspirasi, dan
permasalahan pembangunan didaerah.
Pembangunan daerah mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan
sektoral yang berlangsung di daerah, yang dilakukan oleh pemerintah dan
mesyarakat. Kunci keberhasilan pembangunan daerah dalam mencapai sasaran
pembangunan nasional secara efisien dan efektif, adalah koordinasi dan
keterpaduan antar sektor, antara sektor dan daerah, antar daerah tingkat I,
antar daerah tingkat II, serta antara daerah tingkat I dan daerah tingkat II.
Pembangunan daerah
dapat dilihat dari beberapa segi, pertama dari segi pembangunan sektoral.
Pencapaian sasaran pembangunan nasional dilakukan melalui berbagai kegiatan
pembangunan sektoral yang dilaksanakan didaerah. Pembangunan sektoral dilakukan
didaerah disesuikan dengan kondisi dan potensinya.
Kedua, dari segi
pembangunan wilayah yang meliputi perkotaan dan pedesaan sebagai pusat dan
lokasi kegiatan sosial ekonomi dari wilayah tersebut. Kota dan desa saling
terkait dan membentuk suatu sistem. Oleh karena itu, pembangunan wilayah
meliputi pembangunan wilayah perkotaan dan pedesaan yang terpadu dan saling
mengisi.
Ketiga, pembangunan
daerah dilihat dari segi pemerintahannya. Agar tujuan dan usaha pembangunan
daerah dapat berhasil dengan baik maka pemerintah perlu berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, pembangunan daerah merupakan usaha mengembangkan dan memperkuat
pemerintahan daerah dalam rangka makin mantapnya otonomi daerah yang nyata,
dinamis, serasi, dan tanggung jawab.
Pembangunan daerah dilaksanakan dengan tujuan untuk
mencapai sasaran pembangunan nasional serta untuk meningkatkan hasil-hasil
pembangunan daerah bagi masyarakatnya secara adil dan merata. Oleh karena itu,
pembangunan daerah juga ditujukan untuk mengatasi masalah kesenjangan antar
daerah, antar wilayah, antar kawasan, antar kota, antar desa, serta antar
golongan masyarakat.
2.2 Pengembangan Pembangunan Daerah
Pengembangan pembangunan daerah dapat dilihat dari
beberapa segi, diantaranya dari segi pembangunan sektoral, segi pembangunan
wilayah, dan dari segi pembangunan pemerintahan.
ü
Dari Segi
Pembangunan Sektoral
Di lihat dari segi pembangunan sektoral, pencapaian
sasaran pembangunan nasional di lakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan
sektoral yang dilaksanakan didaerah. Pembangunan daerah dari segi sektoral
adalah dimana seluruh kegiatan pembangunan dikelompokkan atas sektor-sektor.
Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya sehingga dapat menetapkan apa yang
dapat ditingkatkan dan dimana serta bagaimana cara meningkatkannya. Dalam hal
pembangunan daerah, pembangunan dari segi sektor ini dapat meliputi sektor
ekonomi, sektor industry, sektor pertanian.
·
Sektor
ekonomi
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu
proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya yang ada
dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. ( Lincolin
Arsyad , 1999 ).
Saat ini,
sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh
rakyat setiap daerah adalah sumber daya agribisnis, yaitu sumber daya yang
berbasis tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan
kehutanan. Oleh karena itu, cara yang paling efektif untuk mengembangkan
perekonomian daerah adalah melalui pengembangan agribisnis. Pengembangan
agribisnis yang dimaksud bukan hanya pengembangan pertanian primer atau
subsistem on farm agribusiness, tetapi juga mencakup
subsistem agribisnis hulu (up stream
agribusiness), yaitu
industri-industri yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer.
Pengembangan
agribisnis disetiap daerah harus juga disertai dengan pengembangan
organisasi ekonomi, khususnya rakyat
petani, agar manfaat ekonomi yang dihasilkan dapat benar-benar dinikmati oleh
rakyat dan daerah. Setiap peningkatan perkembangan agribisnis didaerah akan
secara lansung mandorong pengembangan ekonomi daerah, karena sebagian besar
nilai tambah agribisnis akan bertahan di daerah yang bersangkutan. Selanjutnya
peningkatan pendapatan rakyat didaerah akan menarik perkembangan sektor-sektor
ekonomi lainnya diluar agrobisnis, sehingga kesempatan – kesempatan ekonomi
baru akan berkembang disetiap daerah.
Meningkatkan kesempatan ekonomi baru disetiap daerah akan mampu
menghambat arus urbanisasi, bahkan sebaliknya mampu mendorong rulalisasi sumber
daya manusia, sehingga penduduk yang selama ini terkonsentrasi dipulau jawa
akan menyebar keseluruh daerah tanpa program transmigrasi.
Ada 4 peran yang di ambil oleh pemerintah daerah dalam proses pembangunan
ekonomi daerah yaitu:
a)
Entrepreneur
pemerintah daerah bertanggung jawab
untuk menjalankan suatu usaha bisnis seperti BUMD yang harus dikelola lebih
baik sehingga secara ekonomis menguntungkan
b)
Koordinator
untuk menetapkan kebijakan atau
mengusulkan strategi- strategi bagi pembangunan daerahnya. Dalam perannya
sebagai coordinator, pemerintah daerah bisa juga melibatkan lembaga-lembaga
pemerintah lainnya.
c)
Fasilitator
Pemerintah daerah dapat mempercepat
pembangunan melalui perbaikan lingkungan didaerahnya hal ini akan mempercepat
proses pembangunan dan prosedur perencanaan serta pengaturan penetapan yang
lebih baik
d)
Stimulator
Pemerintah dapat menstimulasi
penciptaan dan pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang akan
mempengaruhi perusahaan-perusahaan untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga
perusahaan yag telah ada tetap berada di daerah tersebut.
·
Sektor
pertanian
Pembangunan di
sektor pertanian sangat penting, karena sebagian masyarakat Indonesia khususnya
menggantungkan hidupnya di sektor ini. pembangunan dalam sektor pertanian ini
merupakan salah satu modal utama bagi pertumbuhan ekonomi modern.
Fase perkembangan pembangunan pertanian:
a.
Pertanian tradisional, yakni pertanian yang masih
ditandai dengan produksi yang dijadikan bahan konsumsi pribadi. Selain itu,
produktivitas masih rendah karena peralatan yang digunakan sangat sederhana
akibat rendahnya teknologi dan modal yang sedikit.
b.
Pertanian modern, yakni kegiatan pertanian yang eluruh
produksinya diarahkan untuk keperluan pasar.
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi dalam upaya
pengembangan pembangunan pertanian menurut Mosher antara lain:
Ø
Teknologi yang senantiasa dikembangkan.
Ø
Adanya pasar untuk hasil usaha pertanian.
Ø
Tersedianya bahan dan alat produksi secara
local.
Ø
Tersedianya system pengangkutan yang lancer dan
continue.
Sedangkan syarat sarana pelancar pendukungnya antara lain:
o
Adanya pendidikan pembangunan.
o
Adanya kredit produksi.
o
Adanya kegiatan gotong royong petani.
o
Adanya perencanaan pembangunan pertanian yang
baik.
Selain dari syarat diatas, ada beberapa strategi yang
dapat dilakukan dalam upaya pengembangan pembangunan pertanian yaitu:
§
Melakukan pengembangan teknologi.
§
Melakukan inovasi biologis dan kimiawi.
§
Penganekaragaman pertanian.
§
Pembentukan modal yang dapat mendukung proses
pengembangan pembangunan pertanian.
§
Adanya kebiksanaan yang menunjang.
·
Sektor industry
Industri
merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mencapai
kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai
kegiatan mandiri saja, tetapi mempunyai tujuan pokok untuk meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat di sekitarnya.
Selain itu industri dapat dikatakan sebagai
sektor pemimpin (leading sector), yaitu dengan adanya pembangunan industri maka
akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor
perdagangan, pertanian ataupun sektor jasa. Dengan berkembangnya sektor-sektor
lanjutan dari sektor industri tersebut, maka akan mendukung laju pertumbuhan
industri. Dengan demikian maka akan menyebabkan meluasnya peluang kerja yang
pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan permintaan masyarakat (daya
beli).
Selain itu, pembangunan industri juga dapat
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kemampuannya
memanfaatkan sumber daya secara optimal. Perkembangan industri secara langsung
maupun tidak akan berdampak pada perkembangan pembangunan baik skala nasional
ataupun daerah. Industri jelas menarik pergerakan manusia (tenaga kerja) dan
barang sehingga dari peningkatan itu ikut tertarik pula aktivitas perumahan dan
perdagangan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian sedang
tumbuh dan sehat. Hal ini berarti bahwa pembangunan industri dianggap pula
sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha
untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia.
ü
Dari Segi
Pembangunan Wilayah
Dari segi pembangunan wilayah, pengembangan pembangunan
daerah meliputi perkotaan dan pedesaan sebagai pusat dan lokasi kegiatan sosial
ekonomi dari wilayah tersebut. Kota dan desa saling terkait dan membentuk suatu
sistem. Oleh karena itu, pembangunan wilayah meliputi pembangunan wilayah
perkotaan dan pedesaan.
·
Pengembangan
pembangunan pedesaan
Sebagian besar dari masyarakat Indonesia (81,2%)
bertempat tinggal di daerah pedesaan. Partisipasi masyarakat pedesaan sangat
diperlukan bagi berhasilnya usaha pembangunan. Program pembangunan desa di
maksudkan untuk membantu dan mendorong masyarakat desa membangun berbagai
fasilitas desa yang diperlukan, dan dalam rangka mengisi dan meletakkan
dasar-dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan nasional yang sehat.
Oleh karena itu, setiap kebijaksanaan dan langkah yang
akan di ambil di letakkan pada kedudukan daerah pedesaan sebagai satu kesatuan
dengan daerah perkotaan dalam rangka perkembangan pembangunan.
Kebijaksanaan pembangunan desa merupakan satu
rangkaian kebijaksanaan yang saling berhubungan. Kebijaksanaan di tunjukan
kepada peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan. Pembangunan di
bidang pertanian berarti pula usaha peningkatkan produktivitas, dan diharapkan
dengan itu adanya peningkatkan pendapatan yang nyata terhadap masyarakat
pedesaan. Kaitan antara pembangunan pedesaan dan pertanian tercermin dalam
usaha pembinaan unit-unit desa atau unit daerah kerja pembangunan.
Pendapatan yang rendah pada masyarakat pedesaan sangat
mempengaruhi taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat. Keadaan fasilitas
pendidikan di daerah pedesaan jauh dari mencukupi. Rendahnya pendidikan
mempengaruhi perkembangan pedesaan yang mengakibatkan sulitnya peneriman
teknologi baru serta pembaharuan yang diperlukan dalam proses pembangunan.
Terdapat pula daerah pedesaan yang jarang penduduknya
dimana potensi pertanian masih sangat luas sedang prasarana masih sangat
kurang, maka harus diupayakan usaha peningkatan produktivitas. Oleh karena it,
perlu adanya usaha pembinaan dan pendidikan tentang pembangunan dan penciptaan
lapangan kerja baru didaerah pedesaan antara lain dengan diversifikasi usaha,
baik di lapangan pertanian, maupun di lapangan industri kecil dan kerajinan.
Dengan
demikian jelas tujuan pembangunan desa tidak hanya kesejahteraan ekonomi saja,
tetapi sekaligus meningkatkan kemampuan aspek-aspek sosial dari padanya, antara
lain kemampuan berproduksi dan berorganisasi serta kelembagaannya. Pembangunan
perdesaan diarahkan pada pengembangan produk agroindustri dan sektor lainnya
sesuai dengan ketersediaan tenaga kerja, peningkatan sumberdaya manusia di
perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya.
Arah
pembangunan pedesaan dapat dilihat dalam table dibawah ini.
Misi
|
Arah
Pembangunan Pedesaan
|
ü Bangsa
yang berdaya saing
|
1)
peningkatan penciptaan lapangan kerja di sektor
formal serta kebijakan yg mendukung sektor informal.
2)
peningkatan efisiensi dan modernisasi dalam
pengolahan sektor primer (pertanian, kelautan dan pertambangan).
3)
peningkatan nilai tambah sektor primer melalui pengembangan
agribisnis (rantai nilai).
4)
peningkatan daya saing melalui diversifikasi produk.
5)
penguatan industri dan jasa pendukung sektor primer
|
ü
pembangunan yang merata dan ber-keadilan
|
1)
Pengembangan agroindustri berbasis pertanian dan
kelautan.
2)
Peningkatan kapasitas SDM.
3)
Pengembangan jaringan infrastruktur penunjang
kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil
4)
Peningkatan akses informasi, pemasaran, lembaga
keuangan, kesempatan kerja, dan teknologi.
5)
Pengembangan social capital.
6)
Intervensi harga dan kebijakan pro pertanian.
|
ü
Negara kepulauan yang kuat, maju dan mandiri
|
1)
Pengembangan industri kelautan (pariwisata dan
agroindustri)
|
ü
Indonesia asri dan lestari
|
1)
Pengelolaan berbasis keragaman SDA local.
2)
Mitigasi bencana alam.
3)
Peningkatan nilai tambah dari SDA berbasis keunikan
local
|
·
Pengembangan
pembangunan perkotaan
Peranan kota
sangat penting, karena kota di samping merupakan konsentrasi pemukiman penduduk
yang makin lama makin meluas, kota juga merupakan konsentrasi berbagai kegiatan
sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, dan administrasi. Justru di kotalah tempat kedudukan pimpinan pemerintahan dari berbagai
tingkatkan, pemusatan modal, keahlian, fasilitas pemasaran, perdagangan,
pengangkutan, industri, dan lain-lain yang amat di butuhkan bagi penunjang
kegiatan pedesaan. Pembangunan dan perkembangan kota akan akan didasarkan pada
rencana tata ruang. Selain memuat rencana penggunaan tanah perkotaan, jaringan
dan system transportasi, infrastruktur dan sebagainya.
Di dalam
keterkaitan antara pembangunan nasional dengan daerah maka kedudukan
pembangunan perkotaan memiliki manfaat yang sangat penting yaitu kota sebagai
pusatnya kegiatan penduduk mempunyai peran yang tidak dapat di abaikan begitu
saja. Pembangunan kota ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
kota dalam rangka kota layak huni, menanggulangi masalah kemiskinan dan
kerawanan sosial, memperkuat fungsi internal dan eksternal kota, serta
mengupayakan sinergi kerja antara perkotaan dan pedesaan. Pembangunan perkotaan
diarahkan agar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di
wilayah perdesaan.
Arah pembangunan perkotaan dapat dilihat dari table
berikut.
Misi
|
Arah
Pembangunan Perkotaan
|
ü Bangsa
yang berdaya saing
|
1)
Orientasi pada keragaman etnis & budaya, serta
pembangunan berkelanjutan.
2)
Penciptaan lapangan kerja formal serta kesejahteraan
pekerja informal.
3)
Peningkatan Iklim investasi yang menarik.
4)
Pengembangan IKM di luar Pulau Jawa.
5)
Peningkatan sarana dan prasarana dalam kota, antar
kota, antara kota dan desa berorientasi ramah lingkungan dan hemat energy.
6)
Penyediaan kebutuhan hunian untuk mewujudkan kota
tanpa permukiman kumuh.
7)
Peningkatan pelayanann dasar (industri, perdagangan,
transportasi, pariwisata, dan jasa).
|
ü
pembangunan yang merata dan ber-keadilan
|
1)
Menyeimbangkan pertumbuhan antar kota.
2)
Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi antar kota.
3)
pengendalian pemanfaatan ruang.
4)
Peningkatan peran dan fungsi kota-kota menengah dan
kecil.
5)
Peningkatan kegiatan ekonomi kota ramah lingkungan.
6)
Peningkatan kemampuan keuangan daerah perkotaan.
7)
Pengembalian fungsi kawasan.
8)
Penataan kembali pelayanan fasilitas public.
9)
Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar perkotaan
|
ü
Indonesia asri dan lestari
|
1)
Identifikasi dan pemetaan daerah-daerah rawan bencana.
2)
Kemampuan penerapan sistem deteksi dini bencana alam.
3)
pembangunan yang berkelanjutan.
4)
Pemanfaatan jasa ramah lingkungan.
5)
Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup.
|
ü
Negara kepulauan yang kuat, maju dan mandiri
|
1)
Pengembangan kota berwawasan bahari.
2)
Pengembangan industri kelautan.
3)
Pengurangan dampak bencana pesisir dan pencemaran
|
ü
Dari Segi
Pembangunan Pemerintahan
Pembangunan daerah dilihat dari segi pemerintahannya,
yakni agar tujuan dan usaha pembangunan daerah dapat berhasil dengan baik maka
pemerintah perlu berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, pembangunan daerah
merupakan usaha mengembangkan dan memperkuat pemerintahan daerah dalam rangka
makin mantapnya otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan tanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar