BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistic
Saat
ini iklan –iklan di televisi, radio,
majalah, dan papan reklame semakin semarak. Masing-masing mengangkat keunggulan
dari produk barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan-iklan tersebut dapat
mempengaruhi bahkan mengubah selera dan penilaian konsumen. Misalkan saja
seperti contoh yang di alami oleh konsumen ini, ibu Rani menganggap detergen
“Daia” merupakan detergen yang paling ampuh membersihkan noda dan kotoran pada
pakaian diantara detergen lainnya. Begitu pula dengan ibu Tina menganggap pasta
gigi “Pepsodent” merupakan pasta gigi yang memberikan perlindungan bagi gigi,
memutihkan gigi, dan menyegarkan mulut dibanding dengan pasta gigi lain. Hal tersebut
merupakan contah dari bentuk pasar persaingan monopolistic. Dengan keunggulan
yang dimiliki, setiap produsen dapat menentukan harga dan jumlah barang yang
berbeda dengan produsen lain untuk mencapai keuntungan maksimum.
Dari
penjelasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pasar persaingan monopolistic
adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk
yang hampir sama tetapi dengan berbagi macam variasi atau berbeda corak
(differentiated product). Pasar persaingan monopolistic merupakan pasar
yang memiliki ciri-ciri persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan
monopolistic memang hampir sama dengan pasar persaingan msempurna. Namun, dalam
pasar persaingan sempurna hanya terdapat produk yang homogen, sedangkan pada
pasar persaingan monopolistik terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk
ini mengakibatkan perusahaan bebas menaikkan atau menurunkan harga, dan
melakukan persaingan non-harga.
Adapun
ciri-ciri pasar persaingan monopolistic diantaranya sebagai berikut :
1. Terdapat banyak penjual tetapi jumlah penjual
tetap lebih sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
2. Terdapat
diferensiasi product dalam hal kualitas, model, bentuk, warna, pengemasan
layanan purnajual (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya.
Dalam hal ini produk-produk yang dijual memiliki perbedaan dengan produk lain
meskipun fungsi produk tersebut tetap sama, sehingga diantara produk-produk tersebut
sebernanya dapat menjadi substitusi.
Dengan hal ini produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk sesuai selera
dan kebutuhan pasar akibatnya kreatifitas produsen akan meningkat. Dalam Pasar
Persaingan Monopolistik produsen menjadi price maker(penentu harga).
3. Mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga. Namun
demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, sehingga perbedaan
ini menyebabkan pembeli semakin bersifat
memilih.
2
4. Terdapat kebebasan untuk keluar masuk pasar. Hal
ini terkait dengan laba ekonomis sehingga menarik produsen lain untuk memasuki
pasar disaat produsen sedikit. Namun demikian terdapat hambatan yang dihadapi produsen
dalam memasuki pasar ini.
5. Promosi iklan sangat aktif karena
persaingan tidak lagi dari sisi harga ( non-price competition), tetapi lebih
mengarah pada mutu dan desain produk.
2.2
Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik
Kebaikan
|
Kelemahan
|
1.
Konsumen dapat menikmati berbagai mutu,
desain, model dan corak dari berbagai barang yang dihasilkan produsen.
2.
Konsumen memiliki banyak pilihan sesuai daya
beli.
3.
Kreasi dan inovasi terus dikembangkan.
4.
Kebebasan keluar masuk pasar akan mendorong
produsen untuk berkompetisi secara sehat.
5.
Penjual tidak sebanyak pasar persaingan
sempurna.
6.
Diferensiasi produk mendorong konsumen lebih
selektif dalam menentukan produk.
7.
Menuntut kreatifitas produsen.
8.
Pembeli tidak mudah berpindah dari produk
yang dipakai selama ini.
|
1.
Bagi perusahaan yang kecil tingkat
efesiensinya rendah.
2.
Kurang efesiensinya perusahaan kecil
menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih tinggi.
3.
Biaya mahal untuk ke pasar monopolistic.
4.
Pasar ini memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi baik
dari segi harga, kualitas produk maupun pelayanan.
5.
Terdapat kebebasan keluar masuk, tetapi untuk
memasuki pasar tetap dibutuhkan modal yang besar.
6.
Mendorong produsen untuk mengadakan inovasi
produk sehingga meningkatkan biaya perusahaan yang pada akhirnya berimbas
kepada harga produk yang dibayar konsumen.
|
2.3 Keseimbangan
dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba
supernormal, sedangkan dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba
normal.
2.3.1 Keseimbangan Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dalam
persaaingan monopolistic mirip dengan perusahaan monopoli, bedanya didalam
monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam
persaingan monopolistic, permintaan yang dihadapi
3
perusahaan
adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Hal ini disebabkan oleh
produk yang berbeda dengan pesaing dan adanya kekuatan untuk menentukan harga
jual.
Dalam jangka pendek perusahaan mampu
memperoleh laba ekonomis karena pesaing tidak banyak dan harga yanga ditetapkan
tidak lebih besar dari harga marginal. Dengan demikian , perusahaan dalam
jangka pendek akan mengikut aturan yang di pasar monopoli, yaitu dalam hal
memaksimalkan laba perusahaan harus memilih kuantitas saat pendapatan marginal
sama dengan biaya marginal.
2.3.2 Keseimbangan Jangka Panjang
Dalam
jangka panjang, akan muncul perusahaan-perusahaan baru yang tertarik untuk
masuk karena melihat adanya laba ekonomi yang cukup tinggi dalam pasar. Dengan
adanya permainan baru ini, laba eonomis yang diperoleh menjadi lebih kecil.
Ddengan kata lain, masuknya permainan
baru ke pasar akan mendorong kurva permintaan ke kiri yang menandakan berkurang
permintaan atas produk perusahaan, dengan berkurangnya permintaan, laba pun
akan berkurang. Dengan demikian, pasar tidak lagi menarik sehingga banyak yang
keluar dari pasar. Hal ini mengakibatkan penawaran dan konsumen tidak memiliki
banyak pilihan. Hal ini berakibat positif bagi perusahaan yang bertahan di
pasar karena kembali bisa memperolek peningkatan keuntungan.
2.4
Penilaian ke atas Pasar Persaingan Monopolistik
Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya
meliputi penilaian atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistik
kepada penggunaan sumber – sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi
dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan . Salah satu kegiatan
penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistik adalah melakukan promosi
penjualan secara iklan . Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai
dalam bagian berikut.
¯ Efisiensi dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar
persaingan monopolistis didalam mengalokasikan sumber – sumber daya, akan
dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis
adalah bersamaan .
Dengan demikian ACS =ACm Dan MCa = MCm
4
Gambar 13.3
EfisiensiPenggunaan Sumber-Sumber Daya
MC
ACS
PS MR
0 QS Q
|
P
ACm
D
MR
0 Qm Qs Q
|
(i) persaingan sempurna
|
(ii) persaingan monopolistis
|
Keadaan dalam gambar 13.3 (i) menunjukkan bahwa ;
*
Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum.
Biaya per unit adalah Ps
*
Harga yang berlaku dipasar adalah Ps
*
Jumlah barang yang di produksi adalah Ps
Sedangkan
keadaan dalam gambar 13.3 (ii) menunjukkan bahwa :
©
Biaya produksi per unit perusahaan monopolostis adalah lebih
tinggi dari biaya produksi per unit paling minimum. Biaya per unit adalah Pm
©
Harga yang berlaku di pasar adalah Pm
©
Jumlah barang yang
diproduksi adalah Qm
Kesimpulan
pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah :
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan
persaingan monopolistis sama –sama mendapatkan
keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per unit
lebih tinggi , harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (
sehingga menyebabakan kapasitas
memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal ).
5
¯ Efisiensi dan Diferensiasi Produksi
Persaingan
monopolistis bersifat berbeda corak , yaitu berbeda dari segi mutu, pengemasannya, bentuk barangnya
dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan – perbedaan ini menyebabkan para
konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat
mereka di dalam pasar persaingan sempurna. Namun, pilihan yang beraneka ragam
terhadap suatu produk itu dipandang sebagai kompensasi kepada penggunaan
sumber-sumber daya yang kurang efisien dalam pasar persaingan monopolistic oleh
para ahli ekonomi.
¯ Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat
bahwa pasar persaingan monopolistik
memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan
teknologi.Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam jangka panjang
perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Walaupun di dalam jangka pendek terdapat
keuntungan yang melebihi normal sehingga dapat mendorong kepada kegiatan
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, tetapi tidak akan bertahan lama
karena keuntungan supernormal itu justru menarik perusahaan baru untuk masuk
dalam pasar. Akibatnya dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh dari
perkembangan teknologi dari perkembangan dan melakukan inovasi tidak dapat lagi
dinikmati.
¯ Distribusi pendapatan
Persaingan monopolistik mengakibatkan
corak distribusi pendapatan yang sama sifatnya seperti yang biasanya terdapat
dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah seimbang. Karena
tidak terdapat keuntungan yang berlebih – lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha
dan pemilik modal tidak mendapat pendapatan berlebihan pula dan pendapatan itu
dibagikan kepada semua pengusaha dan pemilik modal. Berdasarkan kepada kecenderungan ini ahli –
ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak
distribusi pendapatan yang lebih merata.
2.5 Persaingan
Bukan – Harga
Persaingan bukan – harga pada hakikatnya
mengandung arti usaha – usaha diluar
perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak
pembeli ke atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan
bukan – harga dapat di bedakan kepada dua jenis:
*
Differensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan – perusahaan lain.
*
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan merupakan bagian yang
penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Kegiatan pengiklanan ini
bertujuan untuk sebagai berikut:
6
·
Untuk memberi informasi mengenai produk yang dipasarkan
·
Untuk menekankan kualitas produk secara persuasive
·
Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
Di dalam
persaingan monopolistis dan oligopoli , persaingan bukan harga sangat aktif
dilakukan. Namun, di dalam dua pasar terdahulu yaitu persaingan sempurna dan
monopoli, persaingan bukan harga tidak begitu dipentingkan. Untuk monopoli
alasannya tidak sukar untuk dicari ,
yaitu karena perusahaan monopoli tidak mempunyai saingan . Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan harga tidak dilakukan karena barang
yang diproduksikan perusahaan – perusahaan adalah serupa atau identical.
2.6
Pengiklanan
2.6.1 Iklan dan Biaya Produksi
Pengaruh
iklan ke atas biaya produksi , harga dan tingkat produksi
P3 b
h p2
a D3
r AC
g
a D2
D1
0 q1 q2 q3
Jumlah
produksi
|
AC= biaya rata – rata
jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistic sebelum lakukan kegiatan pengiklanan.
D1=
permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan .
A =
keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistic
7
P1
= harga pasar
Q1=
jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistic
Apabila
perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi tinggi ,dan ini
mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata – rata dari AC menjadi AC1.
Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut
menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah . apabila
permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan
jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. dengan demikian
telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2,
akan tetapi iklan tersebut menaikkan
harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada
keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa
iklan merupakan suatu penghamburan
karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke
atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan
ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya
berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan
biaya produksi per unit . promosi penjualan melalui iklan , menurut mereka
,akan menyebabkan permintaan berubah dari D1 menjadi D3.maka keseimbangan jangka
panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan
dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup
banyak , yaitu dari Q1menjadi Q3. Pertambahan penjualan
yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah , dan
memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari
harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang
sekarang adalah P3.
2.6.2 Kebaikan dan Keburukan Pengiklanan
Pandangan
yang mendukung pengiklanan
|
Pandangan
yang mengkritik pengiklanan
|
1. Pengiklanan membantu
konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis
produk
2. Iklan akan menggalakkan
kegiatan memperbaiki mutu suatu produk
3. Iklan membantu membiayai
perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar dan majalah
4. Iklan menaikkan kesempatan
kerja
|
1.
Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
2.
Iklan tidak selalu memberikan informasi yang benar
3.
Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian
4.
Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang
masuk kedalam industry
|
Dari
table diatas dapat dilihat penilaian tentang kebaikan dan keburukan iklan atau
sampai dimana iklan memberi sumbangan kepada masyarakat. Dengan demikian, untuk
menghindari keburukan iklan diperlukan untuk memaksimumkan efek positif dari
pengiklanan diantaranya melalui:
8
v Iklan
harus memberikan keterangan yang benar dan jujur mengenai produk yang
dipromosikannya.
v Diperlukan
untuk membuat peraturan yang bertujuan mengawasi perusahaan dalam membuat iklan
Kegiatan pengiklanan harus diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menjadi penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam
pasar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar