Jumat, 03 Februari 2012

pasar persaingan monopolistik


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistic
            Saat ini iklan –iklan di  televisi, radio, majalah, dan papan reklame semakin semarak. Masing-masing mengangkat keunggulan dari produk barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan-iklan tersebut dapat mempengaruhi bahkan mengubah selera dan penilaian konsumen. Misalkan saja seperti contoh yang di alami oleh konsumen ini, ibu Rani menganggap detergen “Daia” merupakan detergen yang paling ampuh membersihkan noda dan kotoran pada pakaian diantara detergen lainnya. Begitu pula dengan ibu Tina menganggap pasta gigi “Pepsodent” merupakan pasta gigi yang memberikan perlindungan bagi gigi, memutihkan gigi, dan menyegarkan mulut dibanding dengan pasta gigi lain. Hal tersebut merupakan contah dari bentuk pasar persaingan monopolistic. Dengan keunggulan yang dimiliki, setiap produsen dapat menentukan harga dan jumlah barang yang berbeda dengan produsen lain untuk mencapai keuntungan maksimum.
Dari penjelasan  diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan monopolistic adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual produk yang hampir sama tetapi dengan berbagi macam variasi atau berbeda corak (differentiated product). Pasar persaingan monopolistic merupakan pasar yang memiliki ciri-ciri persaingan sempurna dan monopoli. Pasar persaingan monopolistic memang hampir sama dengan pasar persaingan msempurna. Namun, dalam pasar persaingan sempurna hanya terdapat produk yang homogen, sedangkan pada pasar persaingan monopolistik terdapat diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini mengakibatkan perusahaan bebas menaikkan atau menurunkan harga, dan melakukan persaingan non-harga.
Adapun ciri-ciri pasar persaingan monopolistic diantaranya sebagai berikut :
1.     Terdapat banyak penjual tetapi jumlah penjual tetap lebih sedikit dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
2.     Terdapat  diferensiasi product dalam hal kualitas, model, bentuk, warna, pengemasan layanan purnajual (after sale service), dan begitu juga dalam cara pembayarannya. Dalam hal ini produk-produk yang dijual memiliki perbedaan dengan produk lain meskipun fungsi produk tersebut tetap sama, sehingga diantara produk-produk tersebut sebernanya  dapat menjadi substitusi. Dengan hal ini produsen berlomba-lomba untuk menciptakan produk sesuai selera dan kebutuhan pasar akibatnya kreatifitas produsen akan meningkat. Dalam Pasar Persaingan Monopolistik produsen menjadi price maker(penentu harga).
3.     Mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih kecil, sehingga perbedaan ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.

2
4.     Terdapat kebebasan untuk keluar masuk pasar. Hal ini terkait dengan laba ekonomis sehingga menarik produsen lain untuk memasuki pasar disaat produsen sedikit. Namun demikian terdapat hambatan yang dihadapi produsen dalam memasuki pasar ini.                
5.     Promosi iklan sangat aktif karena persaingan tidak lagi dari sisi harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada mutu dan desain produk.

2.2 Kebaikan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistik
Kebaikan
Kelemahan
1.     Konsumen dapat menikmati berbagai mutu, desain, model dan corak dari berbagai barang yang dihasilkan produsen.
2.     Konsumen memiliki banyak pilihan sesuai daya beli.
3.     Kreasi dan inovasi terus dikembangkan.
4.     Kebebasan keluar masuk pasar akan mendorong produsen untuk berkompetisi secara sehat.
5.     Penjual tidak sebanyak pasar persaingan sempurna.
6.     Diferensiasi produk mendorong konsumen lebih selektif dalam menentukan produk.
7.     Menuntut kreatifitas produsen.
8.     Pembeli tidak mudah berpindah dari produk yang dipakai selama ini.


1.     Bagi perusahaan yang kecil tingkat efesiensinya rendah.
2.     Kurang efesiensinya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih tinggi.
3.     Biaya mahal untuk ke pasar monopolistic.
4.     Pasar ini memiliki  tingkat persaingan yang sangat tinggi baik dari segi harga, kualitas produk maupun pelayanan.
5.     Terdapat kebebasan keluar masuk, tetapi untuk memasuki pasar tetap dibutuhkan modal yang besar.
6.     Mendorong produsen untuk mengadakan inovasi produk sehingga meningkatkan biaya perusahaan yang pada akhirnya berimbas kepada harga produk yang dibayar konsumen.

2.3 Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistik                 
Perusahaan mencapai keseimbangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba supernormal, sedangkan dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.3.1 Keseimbangan Jangka Pendek
            Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaaingan monopolistic mirip dengan perusahaan monopoli, bedanya didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistic, permintaan yang dihadapi

3
perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Hal ini disebabkan oleh produk yang berbeda dengan pesaing dan adanya kekuatan untuk menentukan harga jual.

            Dalam jangka pendek perusahaan mampu memperoleh laba ekonomis karena pesaing tidak banyak dan harga yanga ditetapkan tidak lebih besar dari harga marginal. Dengan demikian , perusahaan dalam jangka pendek akan mengikut aturan yang di pasar monopoli, yaitu dalam hal memaksimalkan laba perusahaan harus memilih kuantitas saat pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.

2.3.2 Keseimbangan Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, akan muncul perusahaan-perusahaan baru yang tertarik untuk masuk karena melihat adanya laba ekonomi yang cukup tinggi dalam pasar. Dengan adanya permainan baru ini, laba eonomis yang diperoleh menjadi lebih kecil. Ddengan kata  lain, masuknya permainan baru ke pasar akan mendorong kurva permintaan ke kiri yang menandakan berkurang permintaan atas produk perusahaan, dengan berkurangnya permintaan, laba pun akan berkurang. Dengan demikian, pasar tidak lagi menarik sehingga banyak yang keluar dari pasar. Hal ini mengakibatkan penawaran dan konsumen tidak memiliki banyak pilihan. Hal ini berakibat positif bagi perusahaan yang bertahan di pasar karena kembali bisa memperolek peningkatan keuntungan.

2.4 Penilaian ke atas Pasar Persaingan Monopolistik
Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistik kepada penggunaan sumber – sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan . Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistik adalah melakukan promosi penjualan secara iklan . Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
¯  Efisiensi dalam Menggunakan Sumber Daya

Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistis didalam mengalokasikan sumber – sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan .
Dengan demikian  ACS =ACm  Dan MCa = MCm





4
Gambar 13.3
EfisiensiPenggunaan Sumber-Sumber Daya

 

                                       MC
         P
                                  B

                                               ACS
       PS                                                                                    MR



        
         0                     QS                       Q



 

        P
                                                 MC

                                                      ACm
     D
     Pm
         Ps

                                                        D


                                             MR
         0                    Qm                Qs               Q

(i) persaingan sempurna




(ii) persaingan monopolistis
                                                                                                                                          
Keadaan dalam gambar 13.3 (i) menunjukkan bahwa ;           
*         Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps
*         Harga yang berlaku dipasar adalah Ps
*         Jumlah barang yang di produksi adalah Ps
Sedangkan keadaan dalam gambar 13.3 (ii) menunjukkan bahwa :
©       Biaya produksi per unit perusahaan monopolostis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit paling minimum. Biaya per unit adalah Pm
©       Harga yang berlaku di pasar adalah Pm
©        Jumlah barang yang diproduksi adalah Qm
Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah :
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan persaingan monopolistis sama –sama      mendapatkan keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per unit lebih tinggi , harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah ( sehingga menyebabakan kapasitas  memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal ).


5
¯  Efisiensi dan Diferensiasi Produksi
Persaingan monopolistis bersifat berbeda corak , yaitu  berbeda dari segi mutu, pengemasannya, bentuk barangnya dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan – perbedaan ini menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan sempurna. Namun, pilihan yang beraneka ragam terhadap suatu produk itu dipandang sebagai kompensasi kepada penggunaan sumber-sumber daya yang kurang efisien dalam pasar persaingan monopolistic oleh para ahli ekonomi.
¯  Perkembangan Teknologi  dan Inovasi
       Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa  pasar persaingan monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi.Terbatasnya dorongan tersebut disebabkan karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Walaupun di dalam jangka pendek terdapat keuntungan yang melebihi normal sehingga dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, tetapi tidak akan bertahan lama karena keuntungan supernormal itu justru menarik perusahaan baru untuk masuk dalam pasar. Akibatnya dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh dari perkembangan teknologi dari perkembangan dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
¯  Distribusi pendapatan
       Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih – lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak mendapat pendapatan berlebihan pula dan pendapatan itu dibagikan kepada semua pengusaha dan pemilik modal.  Berdasarkan kepada kecenderungan ini ahli – ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.

2.5 Persaingan Bukan – Harga
 Persaingan bukan – harga pada hakikatnya mengandung arti  usaha – usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan – harga dapat di bedakan kepada dua jenis:
*         Differensiasi produksi, yaitu menciptakan  barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan   produksi perusahaan – perusahaan lain.
*         Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan merupakan bagian yang penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Kegiatan pengiklanan ini bertujuan untuk sebagai berikut:
6
·         Untuk memberi informasi mengenai produk yang dipasarkan
·         Untuk menekankan kualitas produk secara persuasive
·         Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli , persaingan bukan harga sangat aktif dilakukan. Namun, di dalam dua pasar terdahulu yaitu persaingan sempurna dan monopoli, persaingan bukan harga tidak begitu dipentingkan. Untuk monopoli alasannya tidak sukar  untuk dicari , yaitu karena perusahaan monopoli tidak mempunyai  saingan . Dalam persaingan sempurna, persaingan  bukan harga tidak dilakukan karena barang yang diproduksikan perusahaan – perusahaan adalah serupa atau identical.

2.6 Pengiklanan
2.6.1 Iklan dan Biaya Produksi
Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya produksi per unit yang tergantung dari perubahan permintaan yang terjadi  sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar  kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat berlaku bahwa pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat ini dapat diterangkan dengan menggunakan gambar 13.4 berikut ini.
Gambar 13.4
Pengaruh iklan ke atas biaya produksi , harga dan tingkat produksi
 


       P3                         b
       p1                 a                    c                              AC1
h     p2                                         
a                                                                  D3
r                                                                       AC
g
a                                                              D2  
         D1
            0              q1           q2                q3
                                      Jumlah produksi

  AC= biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistic sebelum lakukan kegiatan       pengiklanan.
   D1= permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan .
   A = keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistic
7  
    P1 = harga pasar
   Q1= jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistic
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi tinggi ,dan ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata – rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi perusahaan bertambah . apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke D2, keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. dengan demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan tetapi iklan tersebut menaikkan  harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan  suatu penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.
Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi per unit . promosi penjualan melalui iklan , menurut mereka ,akan menyebabkan permintaan berubah dari D1  menjadi D3.maka keseimbangan jangka panjang dari suatu perusaha monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak , yaitu dari Q1menjadi Q3. Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah , dan memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3.

2.6.2 Kebaikan dan Keburukan Pengiklanan
Pandangan yang mendukung pengiklanan
Pandangan yang mengkritik pengiklanan

1.     Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis produk
2.     Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu produk
3.     Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi, surat kabar dan majalah
4.     Iklan menaikkan kesempatan kerja


1.     Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
2.     Iklan tidak selalu memberikan informasi yang benar
3.     Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian
4.     Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang masuk kedalam industry

Dari table diatas dapat dilihat penilaian tentang kebaikan dan keburukan iklan atau sampai dimana iklan memberi sumbangan kepada masyarakat. Dengan demikian, untuk menghindari keburukan iklan diperlukan untuk memaksimumkan efek positif dari pengiklanan diantaranya melalui:   
8
v  Iklan harus memberikan keterangan yang benar dan jujur mengenai produk yang dipromosikannya.
v  Diperlukan untuk membuat peraturan yang bertujuan mengawasi perusahaan dalam membuat iklan
Kegiatan pengiklanan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar